PENGEMBANGAN dan IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI - IOT DETEKSI SUHU RUANGAN
UJIAN AKHIR SEMESTER
PENGEMBANGAN dan IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
PENGEMBANGAN dan IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
Dosen Pengampu :
Endang
Kurniawan, M.M., M.Kom.,Ph.D
Disusun Oleh :
Zunah Awfiyah
(4117064)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
TAHUN AKADEMIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan UAS Pengembangan dan Implementasi ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga penjelasan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran.
Jombang 7 Juli 2019
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kondisi ruangan kelas sangat menentukan keberhasilan proses
pembelajaran (Nugrahanti, 2014)(Halimatunnisa. 2017).Untuk itu pentingnya
menjaga dan memonitor kondisi ruangan kelas. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kontrol yang sangat cepat saat ini, maka
begitu cepat pula perkembangan alat-alat semikonduktor yang digunakan untuk sistem
keamanan (Gifson & Slamet, S. 2009). Berbagai macam penemuan diciptakan
untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Salah satunya adalah konsep
Internet of Things atau yang disingkat IoT (Budioko, 2016). IoT merupakan suatu
konsep yang dalam penerapannya berupaya untuk mengintegrasikan dan
menghubungkan semua perangkat elektronik menggunakan jaringan internet. Berbagai
macam sistem sudah dikembangkan antara lain smart house, smart building, dan
bahkan ada sistem yang cakupannya lebih luas dan kompleks seperti misalnya
smart city (Junaidi, 2015). Arduino merupakan salah satu alat yang mendukung
dikembangkannya sebuah sistem berbasis IoT (Utama, 2016), (Tyas &Sumiharto2013).
Arduino memanfaatkan mikroprosesor ATMega yang memungkinkan untuk mengendalikan
berbagai macam sensor,seperti misalnya sensor suhu, sensor deteksi kebisingan
suara, sensor api, sensor gerak, dan yang lainnya. Untuk implementasinya bisa diterapkan
misalnya untuk memantau kondisi suatu ruangan serta memungkinkan untuk ‘merasakan’
kondisi di ruangan tersebut, meskipun dipantau dari jarak jauh. Berdasarkan
kajian penelitian dan analisis permasalahan tersebut, maka dipandang perlu
dikembanglannya sebuah perangkat berbasis IoT untuk memonitoring
Suhu,kelembaban dan kamera pemantau (CCTV) diruangan Laburatorium Dasar Jurusan
Pendidikan Teknik Informatika. Sistem ini digunakan untuk mengkuantifikasi
tingkat kenyamanan di dalam lab tersebut. Nyaman di sini dalam arti suhu dalam
ruangan tidak terlalu panas atau dingin, tidak terlalu lembab, dan sebagainya,
sehingga bisa memudahkan pihak jurusan untuk melakukan pemantauan terhadap
kondisi ruangan, serta sedapat mungkin membuat mahasiswa merasa nyaman ketika
melakukan praktikum di lab.
BAB
II
STUDI
LITERATUR
A.
INTERNET OF THINGS (IOT)
Internet of Things(IoT) adalah struktur dimana objek, orang
disediakan dengan identitas eksklusif dan kemampuan untuk pindah data melalui
jaringan tanpa memerlukan dua arah antara manusia kemanusia
yaitu sumber ke tujuan atau interaksi manusia ke komputer (Burange, 2015). Hal senada juga disampaikan oleh Cahyono (2016) dan Keoh
(2014), bahwa IoT merupakan perkembangan keilmuan yang
sangat menjanjikan untuk mengoptimalkan kehidupan berdasarkan sensor cerdas dan peralatan pintar yang bekerjasama melalui jaringan internet. IoT dikembangan oleh Kevin Ashton pada
tahun 1999, yang merupakan direktur eksekutif Auto ID Centre, MIT. Selain
itu ia
dan tim mengembangkan peralatan berbasis radio frequency identification (RFID). Semenjak itu perkembangan IoT mulai diaplikasikan pada kehidupan
sehari-hari, yang secara mayoritas dilakukan dengan
bantuan sensor. Sensor ini bertugas untuk mengkonversi data fisik mentah menjadi
sinyal digital, dan kemudian mengirimkannya ke pusat kontrol.
Melalui
cara ini memungkinkan orang untuk memantau
perubahan dan kondisi lingkungan secara jarak jauh, yang dihubungkan oleh jaringan internet. Arsitektur
IoT ini didasarkan pada konteks operasi dan proses dalam skenario real time, yang mana arsitektur ini bisa bervariasi
tergantung pada konteks penerapannya (Suresh, 2014).
B.
ARDUINO
Arduino merupakan salah satu single board
microcontroller, yang bersifat open source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang
untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang (Kadir, 2013). Hardware-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri, yang dikenal dengan bahasa Processing, yang diadaptasi dari bahasa C. Gambar 1 merupakan salah satu contoh Arduino.
Gambar 1. Contoh Arduino Jenis Arduino Uno Saat ini Arduino sangat populer diseluruh dunia. Banyak pemula
yang belajar mengenal robotika dan elektronika
lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, orang profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik
menggunakan Arduino.
Arduino juga
menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan
berbagai macam kelebihan antara lain:
a) Dijual
dengan harga yang relatif murah, selain itu sangat dimungkinkan bagi yang
ingin merakit sendiri arduino, karena di website resmi Arduino sudah dijelaskan
secara detail
b)
Relatif sederhana dan mudah dalam melakukan pemrogramannya, karena bahasa
Processing mengadopsi Bahasa C, tentunya akan memudahkan
orangorang yang mempelajarinya.
c)
Bersifat open source sehingga memungkinkan orang-orang untuk mempelajari dan mengembangkan kode programnyad)
Selain software yang bersifat open source, dari segi hardware juga bersifat open source.
Arduino menggunakan mikrokonroler ATMega, yang memungkinkan orang untuk merakit sendiri dan menjualnya. Selain itu untuk bootloader sudah tersedia
langsung pada software Arduino IDE.e) Memiliki soket USB, sehingga memudahkan pengguna yang laptopnya tidak
memiliki portserial/RS323.f) Memungkinkan untuk menerima masukan dan memberikan keluaran berupa
sinyal digital dan analog.
BAB III
METODOLOGI
PENYUSUNAN LAPORAN
Stecara umum, pengembangan sistem pemantau lab berbasis Arduino terbagi menjadi empat tahap sebagai
berikut.
1. Analisis Kebutuhan Tahap pertama yang dilakukan adalah studi pustaka dan analisis kebutuhan. Tahap ini dimaksudkan untuk
mengkaji
permasalahan yang ada, dan merancang model
sistem yang akan dikembangkan
2. Perancangan Arsitektur Sistem
Setelah membuat skema yang sekiranya sesuai dengan permasalahan, tahap selanjutnya
adalah merancang arsitektur sistem. Perancangan ini terkait dalam
hal instalasi sensor -sensor yang akan digunakan,
merancang kode program dalam Arduino, selanjutnya menghubungkannya pada jaringan intranet,
sehingga bisa diakses melalui aplikasi web yang telah dibuat. Adapun blok diagramnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Blok Diagram Sistem
Pemantau Suhu Lab
3. Uji Coba Tahap uji coba dilakukan untuk menguji system yang telah dirancang sebelumnya. Dalam hal ini, yang diuji adalah pembacaan suhu termasuk juga kelembaban
udara, serta pengiriman informasi dari mikrokontroler ke web server.
4. Implementasi Tahap terakhir ini merupakan tahap untuk menyebarluaskan sistem yang telah
dikembangkan, namun tentunya dengan menyesuaikan kondisi serta kebutuhan yang ada pada saat itu.
BAB
IV
HASIL
DAN KESIMPULAN
A.
Hasil
Laporan
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan, diperoleh hasil berupa sistem pemantau suhu lab jarak jauh berbasis Arduino. Gambar 2 dan Gambar 3 secara berurutan merupakan skema perangkat keras yang telah dirancang, dan bentuk purwarupanya.
Gambar 4 merupakan tampilan web untuk memantau suhu lab, yang diikuti Gambar 5 contoh grafik hasil pemantauan suhu.
Gambar
2. Skematik
Rangkaian Sistem Pemantau Suhu Lab
Gambar
3. Purwarupa
Sistem Pemantau Suhu Lab
Gambar
4.Tampilan web sistem pemantau suhu lab
Gambar 5. Grafik Hasil Pemantauan Suhu dan Kelembaban Udara
Dari Gambar 5 terlihat bahwa sistem yang dikembangkan sudah mampu mengukur
suhu dan kelembaban ruang lab, dan melaporkannya melalui grafik. Untuk menguji
fungsionalitas alat yang telah dibuat, terutama kepekaan sensor DHT-11 dalam
membaca suhu dan kelembaban, dilakukan dengan memberikan catu daya 5V dan
pemberian panas secara tidak langsung, dan selanjutnya tegangan yang keluar
diukur menggunakan voltmeter. Adapun hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengujian Fungsionalitas Sensor DHT-11
No
|
Suhu (Celcius)
|
Tegangan Keluaran (Volt)
|
1
|
35
|
0.35
|
2
|
30
|
0.30
|
3
|
25
|
0.25
|
4
|
40
|
0.40
|
5
|
20
|
0.20
|
Dari Tabel 1 terlihat bahwa tegangan keluaran dari sensor DHT-11
akan naik 50mV untuk setiap kenaikan suhu 50 C, begitu juga jika suhu turun 50 C maka tegangan akan turun sebesar 50mV. Hal ini menandakan bahwa
sensor DHT-11berfungsi dengan baik. Sementara berdasarkan kondisi grafik pada
Gambar 6, terlihat bahwa hubungan antara suhu dan kelembaban berbanding
terbalik. Semakin tinggi suhu udara, maka
kelembaban akan rendah, dan begitu juga sebaliknya.
B.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat
disimpulkan bahwa sistem pemantau suhu lab jarak jauh berbasis Arduino sudah berfungsi
sebagaimanamestinya. Adanya sistem ini memudahkan user dalam memantau kondisi
suhu dan kelembaban udara di dalam lab. Kedepannya akan sistem ini akan
dikembangkan lagi, dengan menambah beberapa jenis sensor, sehingga fungsionalitas
sistem menjadi semakin kompleks
DAFTAR
RUJUKAN
Budioko, T. (2016). Sistem monitoring suhu jarak jauh berbasis
internet of things menggunakan protokol mqtt. Jurusan Teknik Komputer STIMIK
Akakom Yogyakarta.
Burange, A. W., & Misalkar, H. D. (2015). Review of Internet
of Things in development of smart cities with data management amp; privacy. In
2015 International Conference on Advances in Computer Engineering and Applications
(pp. 189–195). https://doi.org/10.1109/ICACEA.2015.
7164693
Cahyono, G. H. (2016). Internet of Things (Sejarah, Teknologi dan Penerapannya).
Forum Teknologi, 6(3).
Elkhodr, M., Shahrestani,
S., & Cheung, H. (2012). A review of mobile location privacy in the
Internet of Things. In 2012 Tenth International Conference on ICT and Knowledge
Engineering (pp. 266–272). https://doi.org/10.1109/ICTKE.2012.6
408566
Halimatunnisa, M. (2017). HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN KONSENTRASI
BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA(Doctoral
dissertation, FKIK UMY).
Keoh, S. L., Kumar, S. S., & Tschofenig, H. (2014). Securing
the Internet of Things: A Standardization Perspective. IEEE Internet of Things
Journal, 1(3), 265– 275. https://doi.org/10.1109/JIOT.2014.2323395
Nugrahanti, M. D. (2014). PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN
TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI WONOSEGORO TAHUN 2014.
Skripsi.
Prihatmoko, D. (2016). Penerapan Internet of Things (IoT) Dalam
Pembelajaran Di Unisnu Jepara. Jurnal SIMETRIS, 7(2).
Ri, F., Vhqvruv, Z., Uhvrxufh, D. V., Wklv, I., Wkh, L., Suhvhqwv,
S., & Sulqflsdo, V. (2014). Security Review and Proposed Solution, 384–389.
Sulistyanto, M. P. T., Nugraha, D. A., Sari,N., Karima, N., &
Asrori, W. (2015). Implementasi IoT (Internet of Things) dalam Pembelajaran di
Universitas Kanjuruhan Malang. SMARTICS Journal, 1(1).
Suresh, P., Daniel, J. V, Parthasarathy, V., & Aswathy, R. H.
(2014). A state of the art review on the Internet
of Things (IoT) history, technology and fields of deployment. In 2014
International Conference on Science Engineering and Management Research
(ICSEMR) (pp. 1–8). https://doi.org/10.1109/ICSEMR.2014.
7043637
Tyas, D. A., & Sumiharto, R. (2013). Purwarupa Sistem Kendali
PID: Studi Kasus Kendali Suhu Ruang. IJEIS (Indonesian Journal of Electronics
and Instrumentation Systems), 3(1), 95- 104.
Utama, Y. A. K. (2016) . Perbandingan Kualitas Antar Sensor Suhu
dengan Menggunakan Arduino Pro Mini. eJurnal NARODROID, Vol. 2 No.2. EISSN :
2407-7712
Wang, H. (2013). Guest Editorial - Special Issue on Internet of Things
(IoT): Architecture, Protocols and Services. IEEE Sensors Journal, 13(10), 3505– 3510. https://doi.org/10.1109/JSEN.2013.2274906 Wang, H., Yu, Y., Zhu, P., & Yuan, Q. (2011). Notice of
Retraction Cloud computing based on internet of things. In 2011 Second International Conference on Mechanic Automation and
Control Engineering (pp.
1106–1108).https://doi.org/10.1109/MACE.2011.5 987128
Zhou, Q., & Zhang, J. (2011). Internet of Things and Geography
Review and Prospect. In 2011
International Conference on Multimedia and Signal Processing (pp. 47–51)
Komentar
Posting Komentar